5 Tanda Kamu Ada Dalam Toxic Relationship yang Sebaiknya Harus Segera di Akhiri

Umumnya, hubungan sepasang kekasih yang saling mencintai akan saling menguatkan, mensupport, serta membahagiakan pasangannya. Keduanya akan saling membantu pasangannya berkembang jadi pribadi yang baik. Namun, tak jarang atas dasar “cinta”, satu hubungan malah justru menyengsarakan kedua belah pihak.

Bisa saja karena kepribadian berlawanan yang dipunyai kedua belah pihak, atau ada upaya sama-sama berebut kekuasaan dalam hubungan. Dimana, salah satunya pihak berusaha mendominasi pihak yang lain. Bila hal tersebut terjadi, karena itu, hubunganmu sudah masuk area toxic relationship, Freeners.

Toxic relationship bisa tampak dari aksi yang sangat jelas melanggar batas, seperti pelecehan dalam bentuk apa pun, baik fisik, emosional, verbal, atau finansial. Walau demikian, praktik toxic relationship sering masih susah diidentifikasi dalam satu hubungan. Masalahnya kebanyakan pasangan condong mengira jika itu adalah perihal yang normal dikerjakan atau terjadi pada pasangan kekasih, walau sebenarnya tidak.

Pelakunya juga sering tidak mengerti toksisitas mereka sendiri karena sangat repot memikirkan minat, kebutuhan, emosi, serta arah mereka sendiri, hingga kebutuhan, tujuan, minat, dan emosi orang lain tidak disadarinya. So, untuk mengetahui apa kamu sudah masuk area toxic relationship, di bawah ini ada banyak sinyal yang dapat kamu perhatikan dalam hubunganmu, simak, yuk!

1. Pasanganmu Menginginkan Dirimu Sepenuhnya

Saat pasanganmu menginginkanmu untuk memutuskan hubunganmu dengan rekan atau keluarga, atau kedua-duanya, ini adalah sinyal kamu ada dalam toxic relationship. Menurut Psikoanalisis dari New York, Dr. Sue Kolod, mengisolasi pasangan dari teman ataupun keluarganya adalah bentuk upaya kendali serta manipulasi yang dilakukan pasangan dengan menghindari pihak lainnya yang bisa mengganggu kendalinya.

2. Menghitung Kesalahan Pasangan

Salah satunya tanda toxic relationship adalah saat kamu dan pasanganmu berdebat atau berselisih karena satu permasalahan, kalian bukan merampungkan permasalahan yang tengah dihadapi terlebih dulu tetapi sama-sama mengungkit siapa yang mempunyai kesalahan paling besar. Dari mulai kesalahan di masalah itu sampai beberapa masalah yang lain di masa lalu .

Mengungkit kesalahan pasangan adalah aksi membenarkan apakah yang dikerjakan dirimu atau dirinya, bukan menyelesaikan permasalahan itu. Dalam keadaan ini, kamu atau pasanganmu tengah memanipulasi pasangan masing-masing untuk merasa bersalah. Ini adalah bentuk komunikasi yang tidak sehat, serta tentu saja, hal seperti ini tidak akan merampungkan masalah yang sebenarnya kalian hadapi, Freeners.

3. Menyalahkanmu Atas Kehancuran Mood-nya Sendiri

Katakanlah pasanganmu sudah melalui hari yang jelek hingga membuat mood-nya begitu jelek. Lalu, ia memerlukan perhatian tambahan darimu. Kamu yang tidak paham apa pun pada akhirnya berlaku seperti umumnya. Karena tidak mendapatkannya, ia juga mulai geram serta menyalahkanmu jika mood-nya hancur karenamu. Bila kamu alami kondisi ini, hati-hatilah Ladies, ada kekuatan jika kamu sudah masuk toxic relationship.

4. Cemburu Berlebihan

Ada orang yang mengatakan, cemburu itu tanda pasanganmu menyayangimu, tetapi bagaimana bila cemburu berlebihan? Freener, bila kamu masih tetap mempunyai pemikiran semacam ini, segera hentikan. Masalahnya aksi yang mengatas namakan cemburu seperti marah saat kamu berinteraksi, baik telepon, mengirim pesan, atau bermain dengan orang yang lain, hingga membenarkan aksi memeriksa handphone-mu, meng-hack account e-mail-mu, tahu semua password media sosialmu, bahkan juga ikuti kemana juga kamu pergi, bukan tanda sayang, tetapi satu bentuk tidak percaya terhadapmu.

Hal seperti ini juga adalah bentuk kendali serta manipulasi yang dikerjakan pasanganmu. Dimana, untuk menghindari drama serta pertikaian yang tidak perlu, kamu condong akan mengikuti apakah kemauan pasanganmu sepenuhnya, hingga kehilangan kebebasan serta kedirianmu, bukannya merampungkan permasalahan kepercayaan dalam hubunganmu. Inilah ciri lainnya dari toxic relationship.

5. Mengancam Hubungan

Bila pasanganmu menyalahkan sesuatu yang sederhana atau permasalahan yang terjadi dengan cara mengancam komitmen hubungan secara keseluruhan, maka ini adalah tanda kamu memasuki toxic relationship.

Contohnya, pasanganmu mengatakan “Saya tidak dapat mengencani seseorang yang dingin pada saya” dibanding dengan mengatakan, “Saya merasa kadang kamu berlaku dingin pada saya” serta bertanya sebabnya. Kamu dibuat ketakutan serta tertekan dengan tiap-tiap langkah sampai cegukan yang kamu ambil karena akan menghasilkan krisis komitmen. Ini adalah satu bentuk manipulasi yang dikerjakan pasanganmu dan ini beracun.