7 Alasan Ini Bisa Membuat Kamu Berfikir Kenapa Harus Berhenti Mencari Pekerjaan Sempurna

Masih ingat? Pada masa sekolah sampai kuliah, kamu memikirkan satu pekerjaan idaman versi dirimu sendiri. Satu pekerjaan sempurna dimana kamu bisa mengerjakan tugas dengan baik, mempunyai perjalanan karir yang cepat, dan bisa menjalaninya dengan nyaman. Tetapi, semua itu cuma angan-angan hingga saat kamu masuk dunia kerja yang sebenarnya.

Ada yang membuat kamu harus melepas kehidupan sosialmu, ada yang memiliki pendapatan tidak sepadan dengan ekpektasimu, dan sebagainya. Kamu jadi mengerti bila tidak ada pekerjaan yang sempurna. Masih tetap ingin selalu mengejarnya? Mengutip dari Style Caster, ada baiknya kamu berhenti mencari pekerjaan yang sempurna.

1. Berhenti Mengejar dan Jalani yang Terjadi Saat Ini

Mengejar karir atau pekerjaan yang sempurna akan mengaburkan pandanganmu pada setiap peluang yang datang kepadamu. Kamu cuma fokus pada cita-citamu, dan panik saat semuanya tidak berjalan sesuai rencana. Selanjutnya, kamu akan merasa bila pekerjaanmu saat ini yaitu jalan buntu, dan kamu tidak mencapai karir yang diidamkan.

2. Pekerjaan Idamanmu Tidak akan Sempurna

Tidak ada yang sempurna didunia ini, termasuk pekerjaanmu. Saat berhasil memasuki bidang kerja yang diimpikan, kamu akan menemukan banyak hal yang tidak kamu sukai. Tak tahu itu jam kerja yang tidak fleksibel, pendapatan yang kurang tinggi, atau padatnya pekerjaan yang harus dikerjakan selama seminggu. Saat anganmu jatuh karna semua kekurangan ini, semangatmu mengejar harapan akan berkurang.

3. Menjadikan Setiap Pekerjaan sebagai Batu Loncatan

Pastinya kamu sudah coba beragam pekerjaan dalam mencari yang sempurna. Dari pada menganggapnya sebagai suatu hal yang sia-sia, jadikan pengalaman kerjamu sebelumnya sebagai batu loncatan untuk keberhasilan kariermu. Kamu memelajari budaya kantor yang berbeda, mendapatkan pengetahuan baru, menaikkan jaringanmu dalam dunia kerja, dan sebagainya.

4. Jangan Meremehkan Pengalaman Buruk

Jika pernah bekerja di sebuah kantor yang penuh kekurangan hingga membuat kamu terasa tidak nyaman, jangan langsung merasa kalau itu pengalaman yang sia-sia. Rubah pandanganmu, pengalaman jelek akan memberi pelajaran bernilai yang bermanfaat di masa depan, terlebih untuk perjalanan karirmu. Paling tidak, kamu jadi mengerti kondisi kantor seperti apa yang perlu kamu jauhi supaya tidak terjerat dalam lingkungan pekerjaan yang tidak nyaman.

5. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Sempat mengalami blank saat presentasi di depan atasan? Atau, sempat gagal dalam mengerjakan satu proyek? Rasanya sulit untuk tidak menyalahkan diri sendiri, ya? Tetapi kamu tidak harus menyalahkan dirimu, Freeners. Kebanyakan orang alami kegagalan dalam kehidupannya, dan itu bukan akhir dari pengejaranmu untuk mencapai karir yang sukses. Bangkit kembali, peluang untuk maju itu masih tetap ada, kok.

6. Bekerja dengan Baik Berbeda dengan Sempurna

Seorang editor tentu masih sering melupakan diksi yang kurang tepat. Senior akuntan akan tetap kebingungan mencari angka yang hilang. Seorang profesor tentu lupa dengan sebagian teori terdahulu. Dasarnya, semua pasti alami masa turun-naik dalam pekerjaannya. Pasti, kamu berupaya untuk bekerja dengan baik sepanjang waktu, tetapi itu tidak berpengaruh pada kesempurnaan. Jika bekerja dengan sepenuh hati dan selalu berupaya maksimal, kamu akan bahagia dan orang akan mengingatmu.

7. Kejar Karirmu, Bukan Kesempurnaannya

Saat kamu sukses ambil semua pelajaran dari pengalaman terdahulu, saat kamu dapat mengatasi rasa gagal dan kembali bangkit, jadi kamu sudah siap untuk mengejar karir yang diimpikanmu.

Tidak ada yang sempurna didunia ini. Jadi, berhenti mengejar karir atau pekerjaan yang sempurna. Demikian sebaliknya, berusaha sebaik-baiknya untuk meraih karir yang kamu cita-citakan.